Konstruksi atap adalah bagian paling atas dan
suatu bangunan, permasalahan konstruksi atap tergantung pada luasnya ruang yang
harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan lapisan penutupnya.
Pengaruh lingkungan luar terhadap atap
menentukan pilihan penyelesaian yang baik terhadap suhu ( sinar matahari ),
cuaca ( air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhadap kebakaran
(petir dan bunga api) sehingga atap harus memenuhi kebutuhan terhadap keamanan
dan kenyamanan.
Konstruksi atap rangka kayu adalah suatu
konstruksi yang berfungsi bagai penahan beban penutup atap, yang melindungi
penghuni rumah dan panas matahari, angin dan air hujan, yang strukturnya
terbuat dan rangka kayu.
Konstruksi atap rangka kayu memiliki
elemen-elemen sebagai berikut
a. Kuda-kuda
Kuda-kuda merupakan penopang (iga-iga) yang
menyalurkan gaya tekan, sedangkan balok dasar pada kuda - kuda yang berfunfsi
sebagai penahan dasar gaya tarik, serta tiang tengah (ander) yang mendukung
balok bubungan (molo) dan menerima gaya tekan.
Gording merupakan sebagai penyangga kasau
(usuk) tenletak pada kuda penopang dibutuhkanjikajarak antara bantalan dan
bubungan> 2 m.
Kasau / Usuk merupakan balok melintang di atas
balok dinding (bantalan), gording, dan bubungan serta berfungsi sebagai
penyangga reng. Ujung bawah kasau diteruskan menonjol pada dinding rumah ke
luar, membentuk lebar tritisan yang dikehendaki.
Reng merupakan bilah yang melintang di atas
kasau dan berfungsi sebagai tempat menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok
diletakkan di bagian puncak dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok
kuda-kuda.
Listplank Tirisan terbuat dari papan tegak
yang dipasang pada ujung bawah kasau sebagai pengikat ujung kasau. Listplank
harus dilindungi terhadap cucuran air hujan dan terhadap panas matahari agar
tidak cepat lapuk.
Konstruk rangka batang konstruksi rangka yang
terletak pada sebuah bidang dan saling dihubungkan degan sendi pada ujungnya,
sehingga membentuk suatu bagian bangunan yang terdiri dan segitiga-segitiga.
Pelapis atap merupakan lapisan kedap air
biasanya terbuat dari seng, plastik, plat semen berserat yang biasanya
diletakkan di atas kasau, Sedangkan
penutup atap nerupakan lapisan kedap terhadap resapan air hujan yang sering
digunakan dari bahan ijuk, rumbia, genteng, plat semen berserat, atau seng
bergelombang.
Pada konstruksi kuda-kuda, terutama yang
berkonstruksi kayu, kemiringan dan bentuk atap sangat dipengaruhi prinsip
konstruktif dan bentuk konstruksi atap kayu.
Konstruksi atap rangka baja ringan adalah konstruksi atap rangka baja ringan
yang strukturnya tidak jauh berbeda dengan konstruksi atap rangka kayu, hanya
saja bahan pembuatnya dari bahan rangka baja ringan atau sering disebut truss.
R.angka atap (kuda-kuda) baja ringan atau yang biasa disebut Truss adalah
rangka yang terbuat dan baja lapis Zincalume dengan kandungan Alumunium, Zinc,
dan Silikon. Produk mi digunakan sebagai alternatif pengganti rangka atap kayu
yang selama ini masih digunakan. Spesifikasi produk baja ringan/truss adalah
sebagai berikut :
Tabel 1 : Spesifikasi Baja Ringan/Truss
Bahan Dasar
Zinc (Zn), Alumunium (Al), Timah hitam
(Pb), dan Besi (Fe)
Jenis Ketebalan
C 75.100 =1 mm (Bottom Chord & Top
Chord) C 75.75 = 0,75 mm (Web)
Lebar yang tersedia
55% Al 43,5% Zinc 1,5% Si
Komposisi Bahan
Aluminium 99% dan 1% campuran
(tergantung tipe logam campuran)
Berat
Main Truss (C 75.100) = 1,295 kg/rn Main
Truss (C 75.75) = 0,987 kg / m Reng (U
Type) 0,6 TCT = 0,7 17 kg / rn Talang
Dalam (Valley Gutter) = 1,23 kg
Keunggulan Produk
-
Anti Rayap
-
Tahan Karat
-
Lebih ringan disbanding kayu
-
Pemasangan cepat dan mudah
-
Tahan api
-
Pemasangan lebih akurat
-
Tidak melengkung
-
Tidak perlu di cat
-
Tidak ada material terbuang
-
Sekalipasang untuk selamanya
Rangka atap (roof truss) adalah sistem
struktur yang berfungsi untuk menopang/menyangga penutup atap, dengan
elemen-elemen pokok yang diri dari: kuda-kuda (truss), usuk/kasau (rafter), dan
reng (roof batten). Truss merupakan struktur rangka batang (kuda-kuda) sebagai
penyangga utama rangka atap, yang terdiri dan batang utama luar (chords) dan
batang Iam (webs), dan yang berfungsi untuk menahan gaya aksial (tarik dan
tekan), maupun momen lentur. Gambar 2 dibawah ini merupakan struktur kuda-kuda
baja ringan secata utuh.
Berdasakan bentuk geometninya,
kuda-kuda (truss) baja ringan dapat dibedakan 3 yaitu:
-
Kuda-kuda utuh / standard truss merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga utuh,
kuda-kudajenis ini dapat digunaka pada atap pelana, maupun bagian tengah dan
atap limasan,
-
Kuda-kua terpancung (truncated truss), merupakan kuda-kuda berbentuk ,liga
terpancung,
-
Saddle truss, merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga kecil, yang berfungsi
untuk menyatukan dua bidang atap pada rencana atap bangunan yang berbentuk
Lesser L.
Baja ringan untuk konstruksi atap yang biasa
disebut Truss adalah rangka atap dengan bahan t ringan Zinc-Aluminium (Zin
Calume) dengan komposisi sbb: 5O % Aluminium, 43,5%Zinc, 1,5 % Silicon. Anti karat yang terkandung di
truss adalah unsur yang menyatukan dengan bahan dasar sebagai lapisan daya
tahan 4 kali lipat dan lapisan pelindung seng biasa/Galvanis. Truss terbuat dan
Zinc-Aluminium Hi Tensile (kekuatan tank, lipat, punter) G550 atau truss
sanggup menopang 550 kg / 1 cm2. Keunggulan Truss adalah sebagai berikut :
• Menggunakan Metal Zinc Calume dan Blue Scope
Steel yang merupakan pemegang lisensi bajaringan original
• 5 kali lebih kuat dan baja galvanis
•40 % lebih kuat dan Mild Steel
• Anti Karat / korosi
• Fabrikasi dilakukan di proyek untuk
menghindani salah konstruksi / tidak
perlu merubah mengurangi ring balok bangunan yang ada
• Truss memiliki standar bentuk dan ukuran
yang tetap karena semua komponen di produksi dengan menggunakan mesin teknologi
tinggi.
Profil baja ringan yang beredar di pasaran Indonesia dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu : Profil C, ketebalan 0,75 mm dan 1 mm, digunakan pada fabrikasi
kuda-kuda (truss), dan usuk (rafter). Dan Profil A dengan ketebalan antara 0,4 mm sampai 0,7 mm
(idealnya 0,55 mm), yang biasa digunakan sebagai reng.
Dalam perakitan dan pemasangan struktur rangka
atap baja ringan, perlu diperhatikan ketentuan pemilihan dan pemasangan alat
sambung agar diperoleh sistem struktur
yang stabil, kuat, dan tidak merusak lapisan anti karat. Sehubungan pada
konstruksi baja ringan tidak dilakukan dengan cara pengelasan melainkan
sambungan dengan menggunakan baut khusus.. Alat sambung yang digunakan biasanya
berupa baut (screw) khusus, yang terbuat dan baja mutu tinggi, dan telah
dilengkapi lapisan anti karat (coating), seperti halnya elemen-eleman struktur
ringan yang digunakan. Hal ini harus diperhatikan karena beberapa alasan :
Untuk menjamin stabilitas kekuatan dan
kekakuan struktur, maka diperlukan alat sambung dengan kekuatan dan kekakuan
yang sama dengan elemen/komponen utama sistem struktur.
Alat sambung harus dilapisi dengan lapisan
anti karat yang sama dengan elemen/komponen struktur, karena jika terjadi
korosi pada baut, maka akan ada resiko penjalaran korosi pada elemen/komponen
struktur baja ringan itu sendiri.
Biasanya spesifikasi baut yang memenuhi
persyaratan untuk digunakan pada struktur rangka atap baja ringan adalah Jenis
baut yang digunakan untuk usuk (rafter) 12- 14×20 HEX dan baut untuk digunakan
untuk menyambung reng 10- 16×26 HEX
Elemen-elemen baja ringan relatif tipis, maka
untuk menghindari kerusakan pada saat pemasangan baut ataupun kerusakan pada
masa layan (beban rencana dikerjakan), cara pemasangan alat sambung harus
memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
I. Jarak antara baut, yang terletak di ujung
sambungan (paling tepi) dengan ujung batang yang disambung, minimal 2 kali
diameter baut yang digunakan.
2. Jarak antara baut satu dengan baut yang
lainnya, minimal 3 kali diameter baut yang digunakan.
3. Pemasangan baut harus menggunakan alat
screw-driver, berkecepatan 2000 rpm hingga 2500 rpm, dengan posisi tegak lurus
bidang sambungan, dan alat harus segera dihentikan ketika screw telah cukup
kencang.
4. Baut tidak diletakkan segaris dengan garis
kerja atau garis berat elemen batang, melainkan ditempatkan di bagian tepi,
dengan posisi yang diusahakan simetris, dan membagi sama besar pada sudut-sudut
pertemuan antar elemen.
Pekerjaan Konstruksi Atap
Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin,
klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu kualitas baik tua,
kering atau tidak pecah-pecah.
Papan lisplang bisa digunakan kayu atau
woodplank
Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja.
Ukuran kayu :
Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm
Pengerat - ukuran 8/12 cm
Ander - ukuran 8/12 cm
Skoor - ukuran 8/12 cm
Nok - ukuran 8/12 cm
Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm
Gording - ukuran 8/12 cm
Konsol - ukuran 8/12 cm
Usuk - ukuran 5/7 cm
Reng - ukuran 3/4 cm / 2/3 cm
tergantung jenis genteng yang dipakai
listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm
Pelaksanaan Pekerjaan.
Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata
dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan.
Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus
waterpass menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai
dengan ukuran genteng.
Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank,
skoor) harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi atas agar
diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci.
Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok
mehh...(anti rayap)baru tau ada rayak yang makan baja
BalasHapusTerimakasih pencerahannya gan ditunggu artikel selanjutnya..
BalasHapussupplyer bajaringan jabodetabek